Portallampung.co, Bandar Lampung — Pembangunan Jaringan Gas (Jargas) Bandar Lampung pada tahun 2017 silam melalui Anggaran Kementrian ESDM perlahan membawa angin segar bagi perkembangan perekonomian masyarakat pelaku UMKM di Kota Bandar Lampung.
Selain 10.321 sambungan rumah tangga (SR) yang telah teraliri gas bumi, kini PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) selaku penerima penugasan pengelolaan Jargas Kota Bandar Lampung telah meneruskan pemanfaatan Energi Baik Gas Bumi kepada beberapa UMKM di wilayah sekitar Jargas.
Sales Area Head (SAH) PGN Lampung, Mochamad Arif menuturkan saat ini Jargas Kota Bandar Lampung sudah dapat dimanfaatkan bukan hanya oleh pelanggan RT (Rumah Tangga), namun juga oleh pelaku UMKM.
“Jika disekitar lokasi tempat usaha terdapat pipa Jargas yang telah terpasang, maka sangat dimungkinkan gas bumi dapat dimanfaatkan pula oleh UMKM untuk menjadi bahan bakar, tentu saja sesuai dengan segala ketentuan yang berlaku dalam tata cara berlangganan yang telah ditentukan” ujar Arif dalam keterangan tertulisnya kepada Portallampung.co.
Hingga akhir triwulan IV tahun 2019 sudah terdapat 8 UMKM di Bandar Lampung yang telah berlangganan gas bumi, 2 UMKM sedang dalam proses konstruksi pemasangan pipa, sedangkan 1 pelanggan lagi dalam tahap pengurusan perijinan.
Beberapa UMKM yang telah terpasang instalasi gas bumi di antaranya RM HJ Ciganea Way Halim, RM Sederhana Kedaton, RM Rawon Budi Rahayu Tanjung Karang Timur, Geprek Bensu Tanjung Karang Pusat, sedangkan RM Mbok Wito Pahoman dan RS Bumi Waras sedang dalam proses konstruksi pemasangan instalasi.
Arif berharap penetrasi Jargas kepada pelanggan UMKM di Kota Bandar Lampung mampu menjadi stimulus baru bagi perkembangan perekonomian di wilayah setempat.
Arif menutirkan, salah satu pelanggan home industri Hedo Panko di wilayah Kedaton, semenjak menggunakan gas bumi PGN menuturkan usahanya mampu meningkatkan produksi tepung roti.
Produsen tepung roti itu saat ini dapat melakukan produksi tidak hanya pagi hari namun juga setiap saat dibutuhkan. Hak tersebut dikarenakan pasokan gas bumi senantiasa tersedia kapan pun dibutuhkan. Beda halnya saat menggunakan gas elpiji 3 kg yang sangat terbatas jumlahnya.
Bahkan kini dalam kurun waktu kurang dari 3 bulan, Hedo Panko sudah mampu menyerap tenaga kerja sekitar lokasi sejumlah 50 orang, yang tidak kalah menggembirakan bagi pemilik usaha ini adalah kini, tidak hanya produksi tepung roti saja yang menggunakan gas bumi, kini usahanya bertambah dengan memproduksi nugget ayam.
“Secara tidak langsung ini juga merupakan efek positif energi baik gas bumi, efisiensi yang diperoleh oleh pelanggan mampu dimanfaatkan untuk sektor pengembangan usaha sehingga mampu menyerap tenaga kerja sekitar lokasi,” ucap Arif.
Diharapkan para pelaku UMKM lain dapat mengikuti jejak 11 pelanggan UMKM PGN tersebut. Sehingga disadari atau tidak akan berdampak pula terhadap beban subsidi elpiji pemerintah untuk sektor UMKM. (*)